Mengatasi Laptop Lemot Setelah Di Reset atau Format
Performa lambat pada laptop adalah masalah umum yang sering mengganggu pengguna. Masalah ini dapat terjadi dalam berbagai situasi, dan baru-baru ini, pengguna melaporkan bahwa laptop mereka menjadi sangat lambat setelah melakukan instal ulang, reset, atau proses formatting.
Mengapa hal ini terjadi dan bagaimana cara mengatasi performa yang lambat? Artikel berikut ini akan membantu:
Mengapa Performa Lambat Terjadi Setelah Formatting?
Driver yang Tidak Terinstal: Setelah formatting, beberapa driver mungkin tidak terinstal dengan benar, yang dapat mempengaruhi kinerja laptop.
Fragmentasi Hard Disk: Proses formatting dapat menyebabkan fragmentasi pada hard disk, yang memperlambat akses data.
Kurangnya Aplikasi dan Pembaruan: Setelah formatting, pengguna harus menginstal ulang aplikasi dan memperbarui sistem operasi untuk memastikan performa yang optimal.
Cara Memperbaiki Performa Lambat pada Laptop Setelah Formatting:
Berikut adalah cara mengatasi masalah Laptop yang Sangat Lambat Setelah Diformat:
1. Bersihkan Cache Windows
Cache Windows adalah kumpulan file sementara yang digunakan oleh program atau sistem operasi, yang dapat memperlambat PC Anda. Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut untuk membersihkan cache Windows:
Langkah 1: Buka Pengaturan dengan menekan Win + I dan klik Sistem > Storage
Langkah 2: Klik Temporary Files dari panel kanan dan akan menampilkan beberapa file sementara yang dapat dihapus. Anda dapat memeriksa opsi dan klik Remove files.
Atau, Anda dapat menggunakan Disk Cleanup untuk membersihkan file sementara Anda.
2. Periksa Disk
Metode lain adalah menggunakan utilitas Check Disk, yang dirancang untuk memindai hard drive untuk mengetahui kesalahan sistem file. Jenis kerusakan drive ini dapat memicu berbagai masalah, termasuk perlambatan sistem atau crash. Memperbaiki bad sector pada hard drive bisa menjadi langkah yang baik.
Langkah 1: Ketik Command Prompt dalam pencarian dan pilih run as administrator.
Langkah 2: Ketika jendela muncul, ketik chkdsk c: /f dan tekan Enter untuk menjalankan perintah ini. Jika Anda menggunakan SSD, Anda dapat menjalankan perintah ini – chkdsk c: /f /r /x.
Catatan:
Gantilah c: dengan nama drive yang ingin Anda periksa dan perbaiki.
Jika hasilnya menanyakan “you if the volume is to be checked the next time the system restarts” ketik Y, tutup Command Prompt, dan restart sistem Anda.
3. Restart SysMain Service
SysMain, juga dikenal sebagai Superfetch, digunakan untuk meningkatkan kinerja PC dengan memuat aplikasi yang sering kamu gunakan ke dalam RAM. Beberapa pengguna mungkin menonaktifkan fungsi ini, dan kamu dapat memeriksa apakah itu perlu dihidupkan kembali.
Langkah 1: Ketik Services dalam pencarian dan buka aplikasinya.
Langkah 2: Gulir ke bawah untuk menemukan SysMain dan klik dua kali pada layanan tersebut.
Langkah 3: Atur Startup type menjadi Otomatis dan klik Start jika service status tidak berjalan.
Kemudian klik apply > OK untuk menyimpan perubahan.
4. Update Hard Drive
Hard drive yang ketinggalan jaman dapat mempengaruhi kinerja PC. Dengan pembaruan, efisiensi dapat dioptimalkan dan beberapa bug diperbaiki. Tentu saja, jika kamu juga memiliki update Windows yang tertunda, silakan lakukan itu.
Langkah 1: Buka start > setting > update & security > Update Windows.
Langkah 2: Klik view all optional update dari panel kanan dan perluas tab driver update
Langkah 3: Centang opsi yang ingin Anda perbarui dan klik download and install
5. Matikan Visual Effects
Langkah 1: Buka Run dengan menekan Win + R dan ketik sysdm.cpl untuk masuk ke System Properties.
Langkah 2: Di tab Advanced, klik Settings… di bagian Performance.
Langkah 3: Ketika jendela baru muncul, pilih Adjust for best performance di bawah tab Visual Effects, lalu klik Apply > OK untuk menerapkannya.
6. Ubah Power Plan Setting
Langkah 1: Buka Control Panel dan klik Hardware and Sound > Power Options.
Langkah 2: Di bawah Hide additional plans, centang opsi High performance.
7. Defrag HDD
Fragmentasi data berarti data Anda, yang terpecah menjadi banyak bagian, tersebar di lokasi yang berbeda, mengancam kapabilitas penyimpanan dan memperlambat komputer Anda. Ini bisa menjadi salah satu alasan yang memicu masalah “laptop sangat lambat setelah diformat”.
Langkah 1: Ketik defrag dalam pencarian dan buka Defragment and Optimize Drives.
Langkah 2: Kemudian Anda dapat memilih drive untuk mengklik Analyze, yang akan menganalisis tingkat fragmentasi disk. Setelah itu, Anda dapat mengklik Optimize untuk mendefrag HDD Anda.
8. Bersihkan Registry
Anda dapat membersihkan registry karena beberapa registry yang tertinggal setelah proses format dapat menumpuk di sistem dan membuat PC Anda sangat lambat setelah diformat.
Namun, Windows Registry berisi pengaturan dan database hampir untuk semua operasi yang Anda lakukan di Windows.
Setiap penghapusan atau perubahan yang salah dapat mengakibatkan hasil yang tidak dapat dipulihkan. Dalam hal ini, Anda dapat menggunakan MiniTool System Booster.
9. Update BIOS
Pembaruan BIOS dapat memperbaiki bug atau menambahkan dukungan untuk model CPU atau kartu grafis yang baru. Oleh karena itu, ini dapat membantu mengatasi masalah “laptop sangat lambat setelah diformat”. Berikut beberapa tips untuk memperbarui BIOS:
- Cadangkan data penting Anda.
- Periksa versi BIOS saat ini di komputer untuk melihat apakah sudah versi terbaru.
- Periksa nama model komputer atau model motherboard.
- Temukan pembaruan BIOS terbaru dari situs web produsen.
- Unduh dan ekstrak file BIOS.
- Salin file BIOS ke flash drive USB.
- Boot komputer Anda ke layar BIOS.
- Cadangkan file BIOS saat ini di komputer Anda jika pembaruan BIOS gagal.
- Jalankan Tools update firmware BIOS/UEFI, dan pilih file update BIOS baru yang Anda salin ke flash drive USB untuk memulai proses pembaruan BIOS.
Itulah sejumlah cara mengatasi laptop lemot setelah di reset. Setelah membaca postingan ini, Anda mungkin telah memahami penyebabnya dan menemukan metode pemecahan masalahnya.